Memahami Adalah Jalan Ninja-Ku..


Entah...

Pertama, saya mungkin salah satu termasuk dalam kriteria orang yang mungkin bisa dikatakan sebagai seorang yang irit ngomong, sebuah tipe orang yang "pendiam". Sebenarnya, ada banyak alasan yang bisa dijelaskan mengapa cenderung suka memilih (lebih baik) diam. Singkatnya, memilih untuk lebih senang diam adalah salah satu bentuk antara kemuakan dan kejenuhan saya mengenai iklim situasi saat ini. 

Pada kenyataanya, sekarang kebanyakan orang berlomba-lomba berbicara meski bukan pada bidangnnya dalam konteks melihat dan menyikapi kondisi yang penuh luka dramatis seperti sekarang yang dengan berbagai banyak pelik persoalan mewabah dan tak kunjung sembuh ini. Lalu dampaknya, persoalan-persoalan ini berlanjut banyak dari mereka bukan memberikan solusi tapi justru sebaliknya.

Melihat situasi demikian itu, menjadikan saya semakin yakin untuk mengambil langkah atau cara lain dari cara berfikir kebanyakan orang, yaitu memilih diam. Langkah tersebut secara sadar atau tidak sangat terasa memberikan dampak dalam hidup ketika akan memberikan keputusan. Tentu nya saya secara pribadi sangat menghargai semua pendapat meskipun itu berbeda. Karena itu adalah sebuah bentuk ekspresi dan semua bebas untuk berpendapat. Akan tetapi harus kita tinjau lebih dalam lagi, bahwa sebelum akan berpendapat akan seberapa manfaat dan bernilai kata atau ucapan yang dikeluarkan, itu bagi saya merupakan prinsip sebelum akan memberikan pendapat.

Prinsip Tabayyun kepada informasi, menurut saya;

"Kepada apa yang kita tahu kita berendah hati
Kepada apa yang kita tahu kita berpuasa
Kepada apa yang kita kurang tahu kita berprasangka baik" 

Diam adalah cara terbaik, diam bukan berarti acuh dan tidak mau tahu, tetapi lebih seperti mengendapkan dengan mendengarkan dan mencernannya terlebih dahulu. Yang harus dipahami disini tidak semua kata itu sudah matang atau sudah jadi untuk itu jika menjadi salah ucap jadi fatal akibat.

Saya adalah orang yang sangat membatasi diri untuk- suka banyak bicara lebih, kadang setiap harinya terlihat seperti ekstrofet atau tertutup padahal sebenarnya tidak malah justru mugkin sebaliknya. sini ayo ngopi...

Mungkin ini lebih dikarenakan karena saya tahu betul dan cukup menau sekali dengan diri saya sendiri, seorang yang nyaris begitu tidak percaya diri dan banyak memiliki kekurangan, kecacatan dan keterbatasan ilmu sekalipun, nihil bahkan sering sekali, tanpa ada pertanggung jawaban atas semua sumpah serapah yang telah terkatakan, dan  terlanjur diucapkan atau yang telah keluar dari mulut. piss....

Pada kondisi teruntuk sekarang ini, syarat tergambarkan sedang dilanda penuh dengan kebimbangan, kesenjangan, kegetiran bahkan cemas, secemas-cemasnya, lhoo..
seperti anak gadis yang sedang kebelet kawin tetapi tidak ada pasangan yang dirasa cocok untuk dipinang wqwqwq... Bapaknya pun gusar kelimpungan dalam mencari menantu dan modal padahal jelas–jelas sudah di depan mata, Ibu nya pun demikian risaunya dalam menentukan list daftar menu hidangan jamuan nanti untuk para tamu nya. 
Sebab, kembali lagi...

Karena kata sendiri tidak akan pernah berarti jika tanpa atau suatu adanya sebuah pemaknaan sikap terlebih dalam laku tindakan, Yatooo... Karena seluruh perkataan atau apapun yang saya katakan, menurut orang jawa adalah sampah, yang bisa membuat semua ini agar tidak menjadi sampah adalah integritas diri masing-masing.

Ya, saya sepakat dan sangat meyakini hal tersebut sebagai the best choice,.. cara terbaik saya untuk tetap memilih "diam" sejenak layaknya melonggarkan hal tersebut, Sampai saya sendiri menemukan solusi "ampuh bin kredible" untuk menyelesaikan ini semua, dan sebagaian cara saya tersebut yaitu memilih untuk tetap pada jalan atau pilihan ini, tetap terus bergerak dengan kapasitas ember masing–masing sesuai porsi kemampuan diri lebih utama, daripada mengutuk kegelapan, Begitu kawan.

Heuheuheu...

Dalam menyikapi hal demikian ini, proses menuju kedalam bentuk perubahan yang baik dan lebih baik lagi, setiap orang memiliki alasan atau cara, metode ataupun langkah sendiri-sendiri, semua orang memliki cara masing-masing dalam menentukan dan memilih, dan dalam mengatasi dan menyelesaikan segala polemik permasalahan yang terjadi baik yang dilihat, dirasa dan didengar maupun sedang menimpa atau yang sedang-akan dihadapi.

Untuk itu, tugas saya disini lebih-lebih hanya ingin menegaskan. Jangan pernah ragu kawan, atas pilihan-pilihan dan terus lah berjuang, bergerak dan konsisten terhadap apa yang telah engkau pilih dan yakini, jadikan itu sebagai jalan yang terbaik mengenali diri sendiri.

Kabar ini kukabarkan sebagai pesan untuk diriku sendiri jika dapat lebih untuk kawan–kawan ku jua. Tetaplah tersenyum dalam menjalaninya, Tuhan tidak menciptakan hal sedemikian rupa dengan sia-sia kok. Cherss...

Doit Your Self ! Tabik..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbah Cinta

Pelik Hidup Itu Indah Kawan~